Hadits



Materi 4
PEMBAGIAN HADITS BERDASARKAN JUMLAH RAWI

1.      Hadits Mutawatir
Pengertian menurut bahasa, mutawatir berarti mutatabi, yakni sesuatu yang datang secara beriringan antara satu dan lainnya dan di antara keduanya tidak ada sekat. Menurut Istilah ialah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah besar orang yang menurut adat mustahil mereka terlebih dahulu bersepakat untuk berdusta. (Mustofa Hasan. 2012. 192)
Syarat-syarat Hadits Mutawatir:
a.       Diriwayatkan oleh perawi yang banyak; (Mustofa Hasan. 2012. 193)
b.      Adanya keseimbangan antara perawi pada thabaqat (lapisan/generasi) pertama dan thabaqat berikutnya; (Mustofa Hasan. 2012. 195)
c.       Berdasarkan penglihatan langsung (indrawi) atau empiris. (Mustofa Hasan. 2012. 196)
Klasifikasi Hadits Mutawatir:
a.       Hadits Mutawatir Lafzhi
Hadits yang diriwayatkan oleh banyak perawi dengan susunan redaksi dan makna yang senada. (Mustofa Hasan. 2012. 197)
b.      Hadits Mutawatir Ma’nawi
Hadits yang hanya mutawatir maknanya, lafaznya tidak mutawatir. Atau hadits yang di nukilkan oleh sejumlah orang yang mustahil sepakat berdusta atau karena kebetulan, mereka menukilkan dlam berbagai bentuk, tetapi dalam satu masalah atau mempunyai titik persamaa. (Mustofa Hasan. 2012. 198)
c.       Hadits Mutawatir Amali
Sesuatu yang diketahui dengan mudah bahwa dia termasuk urusan agama dan telah mutawatir antara umat Islam bahwa Nabi Muhammad SAW mengerjakannya, menyuruhnya, atau selain dari itu. (Mustofa Hasan. 2012. 199-200)



Manfaat Hadits Mutawatir
Memberikan manfaat ilmu dharuri, yakni keharusan untuk menerima dan mengamalkan sesuai dengan yang di beritakan oleh hadits mutawatir tersebut hingga membawa pada keyakinan yang qath’i. (Mustofa Hasan. 2012. 200)

2.      Hadits Ahad
Hadits yang sah dan bersambung hingga sampai pada sumbernya (Nabi), yang kandungannya memberikan pengertian zhanni atau tidak sampai pada qath’i. Selain itu pengertian hadits ahad adalah hadits yang diriwayatakan oleh satu, dua orang atau lebih yang jumlahnya tidak memenuhi persyaratan hadits masyhur dan hadits mutawatir. (Mustofa Hasan. 2012. 202)
Ciri-ciri hadits ahad:
a.       Jumlah perawinya tidak mencapai derajat hadits mutawatir; (Mustofa Hasan. 2012. 202)
b.      Kandungan makna hadits bersifat zhanni; (Mustofa Hasan. 2012. 202)
c.       Tidak “harus” diyakini untuk segera diamalkan; (Mustofa Hasan. 2012. 202)
d.      Sangat memungkinkan adanya perawi yang cacat. (Mustofa Hasan. 2012. 202)
Klasifikasi Hadits Ahad:
a.       Hadits Mansyur
Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang rawi atau lebih, hanya belum mencapai derajat mutawatir. (Mustofa Hasan. 2012. 204)
b.      Hadits Aziz
Hadits yang di riwayatkan oleh dua orang walaupun dua orang itu hanya terdapat pada satu thabaqat, setelah itu yang lain ikut meriwayatkannya. (Mustofa Hasan. 2012. 209)
c.       Hadits Gharib
Hadits yang hanya di riwayatkan oleh seorang saja. Penyendirian perawi dalam meriwayatkan hadits yang terdapat pada hadits gharib yakni tidak ada orang yang meriwayatkannya selain perawi tersebut. (Mustofa Hasan. 2012. 211)

Komentar

  1. Roulette | Live Casino Site - LuckyClub.live
    Roulette is one of the most popular gambling games, Roulette is played by one or more players luckyclub.live and offers many different payouts.

    BalasHapus

Posting Komentar