Teori Sosiohistoris; Perkembangan dan Siklus


Review Teori Sosiohistoris; Perkembangan dan Siklus

Evolusi adalah perubahan yang terjadi secara lambat yang di sebabkan oleh banyak sebab salah satunya yaitu revolusi industri. Seperti halnya masyarakat yang ada di muka bumi ini bahwa dalam perkembangannya masyarakat juga dapat di katakan berevolusi karena berlangsung lama. Ada dua ahli yang menjadi dasar tentang perubahan sosial yang berbentuk evolusi ini yaitu Herbert Spencer dan Augus Comte. Dalam pandangan keduanya mengatakan bahwa perkembangan masyarakat itu berjalan sangat  lambat namun akan menuju ke suatu bentuk sempurna yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
Dari pendapat Spencer sendiri yang di maksud dengan kehidupan masyarakat yang sempurna adalah masyarakat yang terbebas dari keterpurukan-keterpurukan negara dan sangatlah damai. Sedangkan dari pendapat Comte sendiri kehidupan masyarakat sangat di pengaruhi oleh pemikiran ilmu alam yang di kenal dengan aliran positivisme. Dalam aliran itu memandang bahwa masyarakat harus menjalani berbagai macam tahap-tahap evolusi agar berjalannya kehidupan di dalam masyarakat itu sendiri yang kemudian di hubungan dengan pola pemikiran masyarakat.
Dalam pembahasan mengenai perubahan sosial ini August Comte membaginya menjadi dua konsep. Yang pertama yaitu bagunan struktural dimana struktur sosial di masyarakat akan melandasi dan menunjang kestabilan di masyarakat. Dan yang kedua tentang dinamika struktural dimana sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat itu akan berubah dari waktu ke waktu.
Masyarakat Desa dalam Perubahan Zaman; Sejarah Diferensiasi Sosial di Jawa 1830-1980
Seorang peneliti yang bernama Frans Husken melakukan penelitian pada tahun 1947. Hasil penelitiannya membahas tentang perubahan sosial yang terjadi di masyarakat Jawa yang diakibatkan oleh kebijakan pembangun pertanian yang diambil oleh pemerintah. Kemiudian pada tahun 1850 di daerah pedesaan Tayu menjadi masuknya imperialisme gula oleh Belanda. Dan pada tahun 1825 ada sebuah laporan yang dilakukan oleh Du Bus, bahwa beliau akan mencoba membandingakan pertanian yang ada di Jawa dengan pertanian yang terdapat di Eropa. Setelah membandingkannya beliau menyatakan bahwa pertanian yang terdapat di Jawa itu tidak dapat berkembang dengan baik akibat tatanan sosial di masyarakatnya.
Madura dalam Empat Zaman; Pedagang, Perkembangan Ekonomi dan Islam
Setelah VOC dibubarkan pada tahun 1799 dan kemudian Madura menjadi bagian negara kolonial Belanda akan tetapi pemimpin Madura tetap memiliki otonomi yang ada dalam pemerintah.Penyebarluasan tanaman tembakau pun di lakukan dan penyebaran tembakau ini sangat di pengaruhi oleh perkembangan agraris di Jawa.
Adapula penerapan sistem tanam pakasa, sistem tanam paksa sendiri yaitu sebuah peraturan yang mengharuskan setiap masyarakat atau desa menyisihkan sebagian tanahnya untuk rela di tanamani tanaman yang sekiranya laku di pasaran contohnya seperti kopi dan tebu. Kemudian hasil panen dari tanaman itu harus di serahkan kepada pemerintah kolonial Belanda. Adapun ada masyarakat atau desa yang tidak memiliki tanah maka mereka diharuskan untuk membayar pajak dengan cara bekerja kepada pemerintah kolonial Belanda selama beberapa tahun.
Penanaman tembakau sendiri di mulai di Jawa sejak abad  17. Kemudian pada abad 18 tembakau termasuk ke dalam komoditas yang penting dan tembakau menjadi barang dagangan nomor dua setelah beras. Dan tahun 1832 tembakau menjadi salah satu komoditas sistem tanam paksa.
Sistem tanam paksa sendiri tidak masuk ke Madura di karenakan keterbatasannya ekologi di daelah Madura. Akan tetapi ada beberapa orang Madura yang megikuti pengalaman dan penanaman tembakau sekala kecil. Dari pengalamannya menjadi buruh itu kemudian ia mempraktekannya di Madura. Dan dalam kegiatan penanaman tembakau secara modern itu berhasil dan sejak saat itu perkembangan tembakau di Madura sangat pesat.

Komentar