Penulisan Artikel Ilmiah Islam Indonesia

A. Pengertian Artikel Ilmiah
Artikel adalah sebuah karangan faktual (non fiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tak tentu, untuk dimuat di surat kabar,majalah, buletin, dan sebagainya dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, dan menawarkan pemecahan suatu permasalahan (Juairiah dan Ngalimun, 2015: 47).
Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan sebagainya, atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media masa, yang membahasa isu tertentu, persoalan, atau kasus yang bekembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu panjangnya,karanga yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur, sarana penyampainnya adalah surat kabar,  majalah, dan lainnya. Wujud karangan berupa berita atau “kharkas”.
Berdasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan artikel umum. Artikel redaksi ialah tulisan yang di garap  oleh rdaksi dibawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh umum. Sedangkan dari fungsinya atau kepentingannya, ada artikel khusus dan artikel sponsor. Artikel khusus adalah nama lain artikel redaksi. Sedangkan artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.

B. Macam-macam Artikel Ilmiah
1. Artikel Hasil Penelitian
a. Pengertian Artikel Hasil Penelitian
Hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian diterbitkan dalam majalah ilmiah atau jurnal memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan yang ditulis dalam bentuk laporan teknis resmi. Laporan teknis resmi memang dituntut untuk berisi hal-hal yang menyeluruh dan lengkap sehingga naskahnya cenderung tebal dan direproduksi dalam jumlah sangat terbatas, dan akibatnya hanya kalangan yang sangat terbatas saja yang membacanya. Sebaliknya, hasil penelitian yang di tulis dalam bentuk artikel biasanya di tuntut untuk berisi hal-hal yang penting-penting saja. Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dalam jurnal dapat memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas daripada laporan teknis resmi.
b. Ciri-ciri pokok
1. Bahan
Artikel hasil penelitian untuk jurnal hanya berisi halhal atau bahan-bahan yang penting saja. Bagian yang dianggap paling penting adalah temuan hasil penelitian, pembahasan, hasil atau temuan, dan simpulan. Hal-hal lain yang cukup di sajikan dalam bentuk yang serba singkat dan seperlunya. Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali artikel dan sekaligus merupakanpembahasan mengenai rasional pentingnya masalah yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai latar belakang penelitian.
2. Sistematika penulisan
Artikel hasil penelitian terjadi atas bagian dan sub bagian. Bagian dan sub bagian tersebut dapat di beri judul atau tanpa judul. Dalam laporan penelitian teknis resmi, kajian pustaka lazimnya disaksikan pada bagian kedua, yakni setelah bagian yang membahas masalah, pentingnya penelitian, hipotesis (jika ada), dan tujuan penelitian.
3. Prosedur penulisan
Sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Negeri Malang (2003: 43), dapat dikemukakan bahwa ada tiga kemungkinan prosedur penulisan artikel hasil penelitian. Pertama, artikel hasil penelitian di tulis sebelum laporan penelitian teknik resmi secara lengkap di buat. Tujuannya adalah untuk menjaring masukan dari para pembaca (masyarakat akademik) sebelum peneliti menyelesaikan tulisan lengkapnya. Kedua, setelah laporan penelitian teknis resmi selesai disusun. Presedur yang kedua ini berlaku karena umumnya menulis laporan penelitian teknis resmi merupakan kewajiban, sedangkan penulisan artikelnya haynya bersifat anjuran. Ketiga, artikel hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal merupakan satusatunya tulisan yang di buat oleh peneliti. Alternatif ketiga ini lazim di lakukan oleh peneliti yang mendanai penelitiannya sendiri. Bagi penelitian swadana, artikel hasil penelitian dalam jurnal merupakan forum komunikasi yang paling efektif dan efisien (Bambang Dwiloka Dan Rati Riana, 2012: 65-66).
2. Artikel Non Penelitian
Artikel nonpenelitian mengacu pada semua jenis artikel ilmiah yang tidak merupakan hasil penelitian. Artikel yang termasuk kategori ini antara lain beruba artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau prinsip; mengembangkan suatu model, mendeskripsi fakta atau fenomena tertentu menilai  suatu produk, dan sebaginya. Karena beragamnya jenis artikel ini, cara penyajiannyadalam jurnal juga sangat bervariasi.
Ketentuan untuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya berlaku juga untuk penulisan makalah pendek (makalah yang panjang tidak lebih dari 20 halaman), hanya saja dalam masalah pendek abstrak dan kata kunci tidak harus ada (Bambang Dwiloka dan Rati Riana, 2005: 87-88).

C. Penulisan Artikel Ilmiah
Istilah Artikel Ilmiah mempunyai empat dimensi yakni:
1. Dimensi hasil pemikiran atas suatu objek kajian yang dapat berupa temuan penelitian atau gagasan analitis kritis.
2. Dimensi bahasa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis dalam bentuk satuan-satuan makna dan penanda hubungan satuan-satuan makna secara eksplisit.
3. Dimensi sistematika yang di jadikan unsur pembeda antara bentuk karya tulis artikel dengan bentuk karya tulis lain.
4. Dimensi kaidah penulisan yang harus ditaat, baik yang bersifat universal (umum).
Model yang paling mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan yang tidak “njlimet” atau rumit dan bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas (perhatikan, misalnya bahasa yang digunakan di majalah). Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan bisa yang diharapkanmenjelaskan “mengapa” ataun”bagaimana” suatu perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak (Soesono, 1982: 2).
Dari aspek bahasa, tulisan ilmiah mensyaratkan bahasa yang baku, ada satu model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut di kenal dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun di sajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Soesono, 1982: 6 dan Creste, 2005: 171)
Meskipun bersifat ilmiah (karena memakai metode ilmiah), bukan berarti tulisan yang di hasilkan di tujukan kalangan akode misi. Sebaliknya, artikel ilmiah populer ditunjukan kepada para pembaca umum, dan kita perlu membedakan antara kosakata ilmiah dan populer. Kata-kata populer merupakan kata-kata yang akan dipakai dalam komunikasi sehari-hari, sedangkan kata-kata yang bisa dipakai oleh kaum pelajar terutama dalam penulisan ilmiah, pertemuan-pertemuan resmi, diskusi-diskusi khusus disebut kata-kata ilmiah (Kepaf,2004: 105-106)

D. Ciri Penulisan Artikel Ilmiah yang Baik
1. Reproduktif
Maksud yang ditulis penulis diterima dengan makna yang sama oleh pembaca. Maka dari itu penulis harus menggunakan bahasa yang bermakna denotatif agar terdapat satu pemahaman dengan pembaca.
2. Menggunakan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf.
3. Menggunakan istilah keilmuan
Artinya penulis harus menggunakan bahasa keilmuan dalam bidang tertentu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap ilmu tertentu yang dikuasai.
4. Rasional
Artinya penulis harus menonjolkan keruntuhan pikiran yang logis, alur pemikiran yang lancar dan kecermatan penulisan.
5. Besifat staightforward atau langsung kesasaran.
6. Menggunakan kalimat yang efektif.

E. Langkah-langkah Menulis Artikel Ilmiah
1. Menguji gagasan
Prinsip paling dasar dari melakukan kegiatan menulis adalah menentukan atau memastikan topik atau gagasan apa yang hendak dibahas. Jika sudah ditentukan gagasannya, kita bisa melakukan sejumlah pengujian.
2. Menulis bagian pendahuluan
3. Menulis bagian pembahasan atau tubuh utama
Untuk ini disarankan baginya di pecah menjadi beberapa bagian masing-masing dibatasi dengan subjudul-subjudul. Selain memberi kesempatan agar pembaca beristirahat sejenak. Subjudul itu juga bertugas sebagai penyegar, pemberi semangat baca yang baru (Soesono, 1982: 46). Oleh karena itu, ada baiknya subjudul tidak di tulis secara kaku.
4. Menutup artikel
Dalam sebuah artikel bagian yang menentukan adalah penutup. Bagian ini biasanya memuat simpulan dari isi tulisan secara keseluruhan, bisa saja berupa saran, imbalan, ajakan dan sebaginya (Tartono, 2005: 88).
5. Pemeriksaan isi artikel
Artikel ilmiah berisi tentang suatu masalah yang penyampaiannya disertakan dan argumentasi yang mendukung, kemudian diakhiri dengan ringkasan dan keimpulan. Artikel disajikan dengan bahasa yang relative sederhana, sehingga dapat dimengerti oleh semua lapisan masyarakat. Pembuatan artikel ilmiah harus memperhatikan langkah-langkah pembuatan artikel ilmiah yang benar. Tidak hanya sekedar menyampaikan pendapat tetapi harus mencapai aturan-aturannya.


DAFTAR PUSTAKA
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skipsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah dan Laporan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2012. Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skipsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah dan Laporan. Jakarta: Rineka Cipta.
Juairiah dan Ngalimun. 2015. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Pustaka Banua.
Hermawan, Agus. 2016. Pengantar Studi Islam Indonesia. Kudus: Yayasan Hj. Kartini
 
 

Komentar